Kamis, 12 Agustus 2010

Mendung

Mendung itu kembali datang dalam sukma
terlalu dini memang
karena dulu ku anggap badai yang datang menerpa telah berganti menjadi pelangi

pelangi yang selalu ku anggap akan menjadi indahnya langit semilir angin nan membuaiku
namun belum sempat pelangi tersusun mendung telah datang kambali dalam hati
ingin ku tata hati kembali secepat mungkin
namun apa daya
raga begitu berharap pada keadaan tapi justru keadaan yang tak setia padaku
dan kini mendung kembali menyambutku dengan riang
sementara aku hanya bisa tersenyum dibalik hati yang teriris luka sayatan yang tajam
tak kuasa ku tatap mata itu

mata yang ku anggap akan menjadi pelangiku menjadi langit indahku dan menjadi semilir angin sejukku
kini ia justru menjadi mendungku yang semoga saja tak menjadi badaiku nanti

aku harap akan ku temukan lagi sepasang mata yang mampu sejukkan hati
ku harap ia secepatnya datang karena hati ini sangat sepi dan sepi sekali
sungguh...

Senin, 09 Agustus 2010

kekosongan hati dan sebuah ruang

perasaan, emosi, nurani, naluri, nafsu birahi semuanya bersatu dalam sebuah kotak kecil
gelap tertutup pengap tanpa udara
dingin menyiksa itulah hati manusia yang mungkin saja tengah menimpaku

hati yang penuh luka penuh lubang yang dalam
terluka oleh seorang pria yang menjejalkan namanya terlalu dalam disana
namun dengan egoisnya dia pergi berlalu tanpa menampakkan seuntai senyumanpun
yang terlihat hanya punggung rata yang dulu ku sanjung
mata indahnya tak lagi mampu ku tatap dengan cinta
bibirnya yang indahpun sudah tak mampu lagi ku cium seperti biasanya

sebuah asa dalam diri yang selalu mencoba untuk ku bangkitkan
ku terbangkan lagi ke angkasa
namun sayang sungguh
sayap yang ku punya telah rapuh
telah usang termakan usia termakan waktu yang coba ku rebut lagi dari pemiliknya
namun apa daya tak ada kekuatan yang mampu ku himpun

yang tersisa hanya sebuah hati
yang penuh kekosongan